Selasa, 03 Juli 2012

BERHENTI MEROKOK ATAU IMPOTEN

Kebanyakan pria menganggap merokok membuat terlihat lebih jantan. Nyatanya sebaliknya, merokok bisa menjadi musuh nomor satu bagi kejantanan pria. Banyak penelitian membuktikan, bahan-bahan kimia dalam tiap hisapan rokok bisa menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).
           Menurut Direktur Prevention Research Center di Yale University School of Medicine Dr David Katz, "Merokok mempercepat seseorang terkena risiko atherosclerosis, yaitu penyakit akibat terbentuknya plak di dinding arteri sehingga arteri menjadi lebih tebal dan menyumbat peredaran darah. Jika sumbatan tersebut terjadi pada bagian penis, terjadilah gangguan ereksi."
           "Mungkin pria sulit meninggalkan rokok karena tidak takut dengan ancaman penyakit jantung atau penyakit kanker paru-paru. Akan tetapi, jika sudah berkaitan dengan kejantanannya, semoga ini akan memotivasi mereka untuk membuang rokoknya," harap Katz.
           Menurut riset American Heart Associations Annual Conference on Cardiovascular Disease Epidomiology and Prevention, pada 2003 dilaporkan, pada 3.764 pria di China usia sekitar 47 tahun ke atas yang menghabiskan 20 batang rokok sehari memiliki risiko DE hingga 60 persen dibandingkan pria yang tidak pernah merokok. Secara umum, pria perokok 30 persen lebih rentan terkena impoten ketimbang bukan perokok.
          Australia juga mencatat hasil yang hampir sama, yaitu dari 8.400 pria usia 16-59 tahun, terungkap bahwa dalam sehari menghabiskan satu pak atau kurang 24 persennya kedapatan kesulitan menjaga ereksi ketimbang yang tidak merokok. Sementara itu, pria yang mengisap lebih dari satu pak 39 persennya akan lebih mudah terkena impoten ketimbang yang tidak merokok. Para remaja sebaiknya juga berpikir ulang. Jika mereka terus merokok, efek perusakan dalam tubuh akan terus berlanjut dan semakin parah saat mereka dewasa.